Penyakit Infeksi pada Anak

Askep

Administrator
Anggota Staf
Daftar penyakit pada anak-anak:
PenyakitKemungkinan GejalaPenangananKomplikasi
Cacar air
Penyakit virus yang umum dan ringan
Bintik-bintik merah dan gatal yang menjadi lepuhan berisi cairan dan kemudian koreng. Sakit kepala dan demam ringan.Oleskan losion kelamin ke ruam, rawat anak di rumah, hindari menggaruk. Dokter mungkin meresepkan krim anti-infeksi.pada kasus yang sangat jarang, cacar air mungkin dapat menyebabkan ensefalitis (peradangan otak) dan, jika pasien meminum aspirin, sindrom Reye, penyakit serius dengan gejala berupa muntah dan demam.
Campak Jerman (rubela)
Infeksi virus yang biasanya ringan pada anak-anak.
Bintik-bintik merah kecil, pertama-tama di belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah dan seluruh tubuh, demam ringan, dan nodus limfe di belakang leher membengkak.Tidak ada penangan medis spesifik. Berikan eliksir parasetamol jika ia demam dan jaga jarak dengan anggota keluarga yang lain.Risiko terbesar dialami oleh wanita hamil yang kontak dengan anak yang terserang campak Jerman, sebab dapat menyebabkan cacat bawaan. Ada sedikit risiko ensefalitis.
Gondongan
Penyakit virus yang cukup umum dan jarang menjadi serius pada anak-anak.
Kelenjar nyeri dan bengkak di bawah telinga dan di belakang kulit. Demam, sakit kepala, mulut kering, sulit mengunyah dan menelan. Gejala yang agak jarang adalah testis yang nyeri pada anak laki-laki dan ovarium membengkak pada anak perempuan.Tidak ada penangan medis spesifik. Liburkan anak dari sekolah, beri eliksir parasetamol, dan banyak cairan, serta berikan makanan cair.Komplikasinya terkadang mencakup, meningitis, ensefalitis, dan pankreatis. Salah satu testis terkadang terserang dan mengecil. Jika kedua testis terserang dapat menimbulkan ketidaksuburan, namun kondisi tersebut jarang terjadi.
Campak
Penyakit virus yang sangat menginfeksi dan berpotensi serius.
Bintik-bintik merah kecokelatan muncul di belakang telinga dan menyebar ke seluruh tubuh. Bintik-bintik putih di mulut (bintik-bintik Koplik) merupakan pertanda diagnostik. Anak demam, ingusan, batuk-batuk, dan sakit kepala. Matanya mungkin sakit dan silau melihat cahaya terang.Istirahatkan anak di tempat tidur selama ia demam, liburkan dari sekolah, beri eliksir parasetamol, dan banyak cairan. Dokter mungkin meresepkan tetes mata kalau matanya nyeri dan antibiotik untuk infeksi sekunder.Infeksi telinga dan dada, muntah, dan diare mungkin terjadi setelah beberapa hari ruam muncul. Ada sedikit risiko pneumonia dan ensefalitis. Paru-paru dan telinga mungkin rusak permanen jika tidak diberi antibiotik.
Batuk rejan (pertusis)
Infeksi bakteri yang menyumbat saluran napas dengan lendir.
Batuk dengan bunyi yang khas pada waktu anak mencoba bernapas, gejala selesma, dan muntah-muntah. Batuk mungkin berhenti semasa anak tidur.Dokter mungkin meresepkan antibiotik, dan pada kasus parah anak mungkin perlu diopname untuk terapi oksigen dan penanganan dehidrasi. Doronglah anak untuk mengeluarkan dahak dengan cara membaringkannya di pangkuan dan menepuk-nepuk punggungnya saat ia batuk-batuk, jangan sampai ia kelelahan, dan jauhkan ia dari asap rokok.Bahaya utamanya adalah dehidrasi akibat muntah terus menerus. Serangan parah batuk rejan terkadang dapat merusak paru-paru dan menjadikan anak rentan terserang infeksi dada. Infeksi sekunder, yang jarang terjadi, antara lain berupa oneumonia dan bronkitis.
 
Terakhir diedit:
  • Like
Reactions: Ayu
Back
Top